welcome

Selasa, 11 Juni 2013

Rusuh BBM, Kapolda: Jangan Jadikan Makassar Basis Untuk Munculkan Isu

Rini Friastuti - detikNews

Jakarta - Isu kenaikan BBM yang memicu protes mahasiswa di Makassar, dianggap Kapolda Sulawesi Selatan yang baru, Irjen Pol Burhanuddin Andi sebagai suatu tugas yang perlu diantisipasi dalam masa kepemimpinannya mendatang. Dia mengakui, rusuh mahasiswa yang sempat merusak fasilitas publik dan menutup akses jalan itu memang ditanggapi masyarakat setempat lebih keras dari wilayah lain di Indonesia.

"Di sana lebih keras daripada tempat lain. Jangan sampai Makassar ini jadi basis untuk selalu memunculkan isu, ini yang perlu dikhawatirkan. Jangan ini mejadi isu awal keluar dulu (di Makassar), baru tempat lain," kata Burhanuddin di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (12/6/2013).

Burhanuddin yang baru dilantik pada hari ini menggantikan kapolda sebelumnya, Irjen Mudji Waluyo, menyatakan mengenai rusuh tersebut perlu ada kiat khusus untuk meredam gejolak isu yang menyangkut kepentingan masyarakat. Salah satunya dengan peningkatan pendekatan melalui budaya.

"Kalau aspirasi tentang kebijakan pemerintah, ya silakan saja. Tapi jangan rugikan orang lain," tuturnya.

Sebelumnya, mahasiswa universitas Muhammadiyah Makassar turun ke jalan dan berbuat anarkis dengan merusak sebuah restoran cepat saji. Selain itu mereka SPBU dan memaksa untuk tidak beroperasi karena naiknya harga BBM.

Tanggapan :

Seharus nya pemerintah tidak menaikkan harga bbm karena akan membuat warga yang kurang mampu menjadi lebih susah untuk mencari pekerjaan dan memberi rezeki kepada keluarga nya,, selain itu juga akan mengakibatkan rusuh dimana2 karena tidak setuju dengan kenaikkan bbm yang sangat drastis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar